KEBIJAKAN YANG PATUT DI CURIGAI
sudah Mampukah indonesia mengolah Sumber daya Alamnya? mengapa Indonesia Keluar dari keanggotaan OPEC? apa Yang Mendasari Sikap Indonesia hingga harus Keluar dari Opec ? Sangat ironis memang Indonesia akhirnya tahun 2008 menyatakan keluar dari kenggotaan OPEC yakni gabungan Negara pengekspor minyak karena keadaan yang menyebutkan terlalu besar jumlah impor minyak dari luar negeri namun yang sangat mencurigakan adalah :
1.keputusan keluar terjadi setelah Indonesia menaikan
harga BBM tahun 2008
2.meningkatnya investor asing yang menginginkan eksplorasi minyak dari darat hingga lautan yang meningkat hingga 100 titik produksi.
3.Pendapatan Negara yang murni MENCAPAI 41 TRIYUN akibat lonjakan minyak dunia. Namun pendapatan senilai tersebut bukan karena ekspor minyak atau akibat lonjakan harga minyak dunia, murni di dapat dari PPH yang di dapatkan dari PAJAK KONTRAKTOR PENGELOLA TAMBANG MINYAK DI INDONESIA.
Indonesia Negara kepulauan terbesar dengan sumber kekayaan melampaui Negara Negara lain, namun mengapa tingkat kemiskinannya begitu besar Negara dengan system
pertahanan yang jika kita amati masih teramat sangat sederhana dan ketinggalan jaman walau kini telah mulai ada pembaharuan seperti pemesanan kapal tempur AL di belanda
Sukhoi dari Rusia namun mengingat geografis yang sedemikian besar hal ini masih di hitung amat sangat kecil. walau ada kemajuan soal kesuksesan indonesia meluncurkan
pesawat tanpa awak .
Dari uraian diatas pula terkait keberadaan sumber daya alam yang melimpah khusus pada bagian ini saya selaku penulis ingin menyoroti permasalahan SUMBER DAYA ALAM YANG TIDAK DAPAT DIPERBARUI DAN POLA PEMANFAATANNYA(langkah pemerintah Indonesia dalam mengelola dan memanfaatkannya).
Mengapa Negara dengan sedemikian besar kekayaan sumber daya alamnya, tingkat hidup rakyatnya teramat sangat rendah ? ingat kita produsen minyak mentah sementara produksi di kelola oleh luar negeri, kemudian kita meng impor minyak matang (BBM) dengan mengikuti standart harga yang di tetapkan dunia internasional yakni newyork akhirnya dengan dalih mengurangi subsidi BBM maka solusinya adalah kenaikan BBM itu sendiri.
Ingat APBN MEMPEROLAH PENDAPATAN MECAPAI 41 trilyun ini HANYA DARI PPN, belum sharing fee selaku pemilik atau landing, sumber daya alam baik tambang, atau gas bumi, Bayangkan jika produksi minyak sendiri, mengelola sendiri dan kemudian mengolah dari minyak mentah menjadi minyak matang sejenis BBM lah lalu minyak digunakan rakyatnya sendiri, mungkin kita sekolah sudah gratis. Ada sisi yang mesti kita cermati yakni adakah permainan politik atau hanya sekedar penguasa yang dengan dzalim memanfaatkan kesempatan.
Walau kita tahu dengan pasti siapa yang menikmati subsidi BBM paling besar tentu saja adalah mereka yang berkantong tebal. Dan yang perlu dicatat adalah dengan menjadi anggota OPEC Adalah Indonesia dikenakan bea iuran pertahun sebesar US$3,1 juta per tahun, namun ada aturan batas maksimal produksi minyak mentah, nah jika kita keluar bukankah kita Indonesia mengesampingkan prinsip pengolahan berkelanjutan sebab pihak asing selaku pengelola tentu akan memacu produksi minyak atau tambang sampai batas maksimum perolehan harian.
Lucu memang mengapa Indonesia tidak dengan sabar mencari generasi muda dengan tingkat SDM Mumpuni untuk belajar, memahami, hingga menguasai pengolahan sumber daya alamnya, kemudian pemerintah menyiapkan peralatan dan siap produksi sendiri. Betapa besar hasil komoditi dalam negeri yang akan benar benar dirasakan oleh rakyat Indonesia.
Jadilah warga yang kritis menyikapi keadaan dan lingkungan, adakah langkah pemerintah dalam menentukan kebijakan sudah benar, atau teramat sangat ganjil sehingga hanya akan memperoleh kerugian belaka.
bagaimana Tanggapan Anda terkait hal ini? Apakah tidak ada solusi lain terkait pengolahan kekayaan indonesia selain sharing fee dan PPN dari pengusaha asing, serendah itukah SDM kita tapi mengapa pemerintah tidak memfasilitasi agar rakyat maju, masak DPR AJA studi banding luar negeri, mbokya yang berotak mumpuni di latih di bina agar mampu.