A. Latar Belakang
Mengenal Sex Lebih Dalam
Manusia adalah salah satu makhluk yang dalam meneruskan hidup jenisnya memerlukan pasangan untuk dapat melakukan regenerasi. Dalam proses regenerasi ini dikenal dengan sex, yaitu hubungan yang terjalin antara jenis satu dengan lainnya. Hal ini merupakan kekuatan utama agar generasi manusia tidak punah. Tetapi karena pengaruh globalisasi yang disalah artikan timbullah budaya baru yaitu sex bebas, budaya yang tidak sesuai dengan budaya kita.Terutama pada para remaja tepatnya pada masa metamorfosis dari kanak-kanak menjadi dewasa. Para ahli pendidikan telah sepakat bahwa remaja adalah mereka yang berusia antara 13 tahun sampai dengan 18 tahun. Seorang remaja sudah tidak lagi dapat dikatakan sebagai kanak-kanak, namun masih belum cukup matang untuk dapat dikatakan dewasa. Mereka sedang mencari pola hidup yang paling sesuai baginya dan inipun sering dilakukan melalui metode coba-coba walaupun melalui banyak kesalahan. Oleh karena itu, sebelum melangkah lebih jauh dan agar lebih memahami apa arti sebenarnya sex, ada baiknya kita memahami definisi kata “seks” itu sendiri. Seks memang memiliki definisi yang luas. Namun, jika kita berbicara mengenai seks secara keseluruhan, maka yang dimaksudkan adalah pendidikan mengenai jenis kelamin
Definisi seks, dapat dikelompokkan menurut beberapa dimensi, Di antaranya:
Dimensi Biologis : Berkaitan dengan alat reproduksi. Di dalamnya termasuk pengetahuan mengenai hormon-hormon, menstruasi, masa subur, gairah seks, bagaimana menjaga kesehatan dan gangguan seperti PMS (penyakit menular seksual), dan bagaimana menfungsikannya secara optimal secara biologis.
Dimensi Faal : Mencakup pengetahuan mengenai proses pembuahan, bagaimana ovum bertemu dengan sperma dan membentuk zigot dan seterusnya.
Dimensi Psikologis: Seksualitas berkaitan dengan bagaimana kita menjalankan fungsi kita sebagai mahluk seksual dan identitas peran jenis. Mengapa pria dipandang lebih agresif daripada wanita?
Dimensi Medis : Adalah pengetahuan mengenai penyakit yang di oleh hubungan seks, terjadinnya impotensi, nyeri,keputihan dan lain sebagainya.
Dimensi Sosial : Seksualitas berkaitan dengan hubungan interpersonal (hubungan antar sesama manusia). Seringkali,hambatan interaksi ditimbulkan oleh kesenjangan peran jenis antara laki-laki dan perempuan. Hal ini dipengaruhi oleh faktor budaya dan idola asuh yang lebih memprioritaskan posisi laki-laki. Anggapan tersebut harus diluruskan. karena jenis kelamin tidak menentukan mana yang lebih baik atau berkualitas
B. Ruang Lingkup
Masa remaja adalah masa yang penuh gejolak, masa yang penuh dengan berbagai pengenalan dan petualangan akan hal-hal yang baru sebagai bekal untuk mengisi kehidupan mereka kelak. Sayangnya, banyak diantara mereka yang tidak sadar bahwa beberapa pengalaman yang tampaknya menyenangkan justru dapat menjerumuskan. Oleh karena itu tidak sedikit remaja yang jatuh kedalam perbuatan negative, salah satunya adalah seks bebas atau hubungan seks yang dilakukan diluar pernikahan.
Banyak sekali alasan mengapa remaja melakukan hubungan seks bebas, mulai dari biar di bilang gaullah sampai untuk mendapatkan uang. Gara-gara ingin dibilang gaul baik laki-laki maupun perempuan rela memberikan ”harga dirinya” dengan sia-sia tanpa memperhatikan dampak yang akan di timbulkan oleh perbuatannya itu. Oleh karena itu hubungan seks bebas banyak sekali terjadi di kalangan remaja pada umumnya, yang masih labil dalam pergaulan.
Pergaulan bebas antar lawan jenis sendiri mendorong terjadinya hamil pra-nikah, lebih parah jika setelah hamil laki-laki ini tidak bertanggung jawab dengan meninggalkannya, gadis yang sudah tidak ‘gadis’ lagi ini untuk menghindari rasa malu terhadap orang tua, teman dan masyarakat, atau karena suruhan dari teman laki-lakinya yang tidak mau menikahinya cenderung mengambil jalan pintas dengan menggugurkan kandungannya. Inilah fenomena social remaja yang makin marak dalam kehidupan manusia dimana praktek aborsi sebagai mediator alternative bagi para pezina dalam mencari jalan pintas menjadi solusi terakhir.
Indonesia seharusnya prihatin atas para calon penerus bangsa yang makin bejad kelakuannya. Dengan maraknya pornografi dan pornoaksi baik di keping cakram, komik, maupun di dunia maya yang sangat mudah untuk diakses sekarang ini, hal itu yang dapat mejembatani seks bebas di kalangan remaja.
Kengerian itu sangatlah berbenturan dengan budaya kita yang menjadi sandaran norma dan aturan dalam interaksi manusia. Budaya ketimuran yang terkenal “ewuh pekewuh”(punya rasa malu) mulai tergusur budaya “my bussines is mine”(ini urusanku) sehingga rasa malu dan berbagai norma lain di abaikan karena anggapan bahwa urusannya adalah urusannya sendiri bukan orang lain. Dalam pergaulan remaja pun demikian, karena remaja merupakan bagian terbesar yang terkena imbas dari budaya ini. Dalam hal jalinan hubungan dengan lawan jenis pun demikian sehingga pergaulan bebas tanpa adanya norma dan aturan.
Padahal Generasi muda adalah tulang punggung bangsa, yang diharapkan di masa depan mampu meneruskan tongkat estafet kepemimpinan bangsa ini agar lebih baik. Dalam mempersiapkan generasi muda juga sangat tergantung kepada kesiapan masyarakat yakni dengan keberadaan budayanya. Termasuk didalamnya tentang pentingnya memberikan filter tentang perilaku-perilaku yang negatif, yang antara lain; minuman keras, mengkonsumsi obat terlarang, sex bebas, dan lain-lain yang dapat menyebabkan rusaknya moral, akal, dan jasmani.
C. Rumusan Masalah
1. Apa yang di maksud dengan seks bebas?
2. Faktor apa saja yang dapat menimbulkan hubungan seks bebas?
3. Apa saja dampak dari seks bebas?
4. Bagaimana cara mencegah seks bebas?
D. Tujuan
1. Mengetahui apa yang dimaksud dengan seks bebas.
2. Mengetahui faktor-faktor yang dapat menimbulkan seks bebas.
3. Mengetahui dampak yang ditimbulkan dari seks bebas.
4. Mengetahui cara mencegah seks bebas.
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian Seks Bebas
Seks merupakan naluri alamiah yang dimiliki oleh setiap makhluk hidup di muka bumi ini. Seks diperlukan untuk menjaga kelangsungan hidup hidup suatu spesies atau suatu kelompok (jenis) makhluk hidup. Artinya setiap makhluk hidup melakukan seks untuk memperoleh keturunan agar dapat menjaga dan melestarikan keturunannya. Selain itu tujuan seks adalah sebagai sarana untuk memperoleh kepuasan dan relaksasi dalam kehidupan.
Hubungan seks yang dilakukan di luar pernikahan disebut seks bebas (free sex). Hawa nafsu merupakan hal yang sangat menentukan terjadinya seks bebas, dan sejatinya itulah naluri alami setiap mahluk normal, ingin melakukan dan menjalani sex bila sudah waktunya. nah tergantung sisi personalitas atau kepribadian serta lingkungan dalam mendidik dan mengendalikan diri dalam hal ini peranan agama sangat penting dalam mengendalikan terjadinya perilaku sex bebas.
Jadi jangan sertaus persen mengatakan budaya barat sebagai dalang terjadinya Seks bebas, yang merupakan pengaruh budaya barat adalah hilangnya rasa malu, sehingga mengatakan dan berfikir bahwa seks bebas bukanlah lagi hal yang tabu sehingga pantaslah kemudian untuk menjalankannya. Bahkan yang lebih miris dikalangan remaja saat ini seolah menjadi trend bahwa jika seorang siswi masih perawan maka akan tergolong siswi yang "nggak gaul" dan terkucilkan dalam pergaulan anak zaman sekarang.
B. Faktor-faktor yang Mendorong Terjadinya Seks Bebas
Seks bebas pada umumnya dilakukan oleh para remaja. Faktor-faktor yang mendorong remaja melakukan hubungan seks di luar nikah, adalah :
1. Karena mispersepsi terhadap makna pacaran yang menganggap bahwa hubungan seks adalah bentuk penyaluran kasih sayang.
2. Karena kehidupan iman yang rapuh. Kehidupan beragama yang baik dan benar ditandai dengan pengertian, pemahaman dan ketaatan dalam menjalankan ajaran-ajaran agama dengan baik tanpa dipengaruhi oleh situasi kondisi apapun.
3. Kematangan biologis yang tida disertai dengan kemampuan mengendalikan diri cenderung berakibat Negatif, yakni terjadi hubungan seksual pranikah dimasa pacaran. Sebaliknya kematangan biologis yang disertai dengan kemampuan mengendalikan diri akan membawa kebahagian remaja dimasa depannya sebab ia tidak akan melakukan hubungan seksual pranikah.
Faktor lain yang menyebabkan orang melakukan seks bebas:
1. Kurangnya pemahaman individu akan ajaran agamanya secara benar dan mendalam
2. kurangnya perhatian orangtua
3. merasa bukan anak gaul, dengan pernah melakukan seks dianggap ”Gaul”
4. cueknya masyarakat akan situasi linkungan
5. taraf pendidikan sex bagi remaja yang belum tertata secara benar
6. terlupakannya intisari adat budaya luhur bangsa sebagai katalisator dalam pergaulan akibat pengaruh globalisasi.
Adapun tahapan-tahapan yang biasanya dilakukan oleh seseorang berani melakukan hubungan seks diluar nikah:
1. pegangan tangan
2. Ciuman sebatas ciuman di pipi dan kening
3. Ciuman bibir
4. Pelukan
5. Petting (mulai berani melepas pakaian bagian atas)
6. meraba bagian yang sensitive (mulai berani buka-bukaan)
7. Melakukan hubungan seks
Disamping faktor diatas perlu diperhatikan bahwa hal lain yang sangat berperan aktif dalam munculnya seks bebas pada generasi muda adalah :
Rasa penasaran di usia remaja yang terlalu tinggi (libido yang tak terkontrol) ini biasanya akan sangat berakibat fatal pada pola pikir remaja, dan hal ini bisa di picu akibat video porno yang banyak beredar di hp, sinetron tidak layak tonton, dan hal lain.
C. Dampak Seks Bebas
Seks bebas banyak sekali dampak negative yang di timbulkan terutama bagi individu yang melakukannya dan lingkungannya. Dampak tersebut dianataranya :
• Beberapa penyakit yang siap mendatangi seperti, herpes, HIV Aids, Raja singa, dan penyakit lainnya.
• Hamil di luar pernikahan akan menimbulkan permasalahan baru, apabila anda masih kuliah atau sekolah tentu saja orang tua anda akan sangat kesal kepada anda. Dan anda pun takut untuk jujur kepada orang tua anda dan pasangan anda, akhirnya anda memutuskan untuk melakukan dosa baru yaitu aborsi.
• Apabila anda menikah di usia muda, permasalahan yang belum siap anda hadapi akan datang, seperti masalah keungan, masalah kebiasaan, masalah anak.
• Nama baik keluarga akan tercoreng oleh sikap anda. Keluarga anda akan menghadapi masalah yang anda buat apabila anda mendapatkan efek buruk dari seks bebas ini.
• Apabila anda hamil dan pasangan anda tidak mau bertanggung jawab, apa yang akan anda lakukan?. Akan banyak pikiran buruk yang akan mengganggu anda. Seperti ingin bunuh diri, berpikir tidak rasional yang mengakibatkan gangguan mental atau gila.
D. Cara Mencegah Hubungan Seks Bebas
Perilaku seks bebas dapat dicegah dengan cara salah satunya dengan pendidikan seks.
1. Pendidikan seks
Beberapa hal penting dalam memberikan pendidikan seksual, seperti yang diuraikan oleh Singgih D. Gunarsa (1995) berikut ini, mungkin patut anda perhatikan :
• Cara menyampaikannya harus wajar dan sederhana, jangan terlihat ragu-ragu atau malu.
• Isi uraian yang disampaikan harus obyektif, namun jangan menerangkan yang tidak-tidak, seolah-olah bertujuan agar anak tidak akan bertanya lagi, boleh mempergunakan contoh atau simbol seperti misalnya : proses pembuahan pada tumbuh-tumbuhan, sejauh diperhatikan bahwa uraiannya tetap rasional.
• Dangkal atau mendalamnya isi uraiannya harus disesuaikan dengan kebutuhan dan dengan tahap perkembangan anak. Terhadap anak umur 9 atau 10 tahun t belum perlu menerangkan secara lengkap mengenai perilaku atau tindakan dalam hubungan kelamin, karena perkembangan dari seluruh aspek kepribadiannya memang belum mencapai tahap kematangan untuk dapat menyerap uraian yang mendalam mengenai masalah tersebut.
• Pendidikan seksual harus diberikan secara pribadi, karena luas sempitnya pengetahuan dengan cepat lambatnya tahap-tahap perkembangan tidak sama buat setiap anak. Dengan pendekatan pribadi maka cara dan isi uraian dapat disesuaikan dengan keadaan khusus anak.
• Pada akhirnya perlu diperhatikan bahwa usahakan melaksanakan pendidikan seksual perlu diulang-ulang (repetitif) selain itu juga perlu untuk mengetahui seberapa jauh sesuatu pengertian baru dapat diserap oleh anak, juga perlu untuk mengingatkan dan memperkuat (reinforcement) apa yang telah diketahui agar benar-benar menjadi bagian dari pengetahuannya.
Pendidikan seks ada dua jenis yaitu , pencegahan menurut agama, pencegahan seks bebas dalam keluarga
A. Pencegahan Seks Bebas Menurut Agama
Pencegahan menurut agama antara lain :
• Mendidik anak tentang keberadaan agama dan menjelaskan tentang kewajiban dan larangan sebagai mahluk beragama
• Mengajarkan dosa dan pahala otomatis perlahan akan menggiring sang anak untuk menjalankan perintah agama
• Memberi contoh yang baik, sholat baca qur’an dan puasa (bagi yang beragama islam)
• Ketika masa haid tiba, ibu wajib berperan aktif untuk menjelaskan keadaan dan pada masa itu umumnya seorang putri akan lebih faham atau ilmu pendidikannya akan lebih matang baik segi ilmu agama atau pun pendidikan.
B. Pencegahan Seks Bebas Dalam Keluarga
Pencegahan seks bebas dalam keluarga antara lain :
• Memisahkan tempat tidur anak; Setiap orang tua berusaha untuk mulai memisahkan tempat tidur anak-anaknya ketika mereka memasuki minimal usia tujuh tahun.
• Meminta izin ketika memasuki kamar orang tua; Sejak dini anak-anak sudah diajarkan untuk selalu meminta izin ketika akan masuk ke kamar orang tuanya pada saat-saat tertentu.
• Mengajarkan adab memandang lawan jenis; Berilah pengertian mengenai adab dalam memandang lawan jenis sehingga anak dapat mengetahui hal-hal yang baik dan buruk.
• Larangan menyebarkan rahasia suami-istri; Hubungan seksual merupakan hubungan yang sangat khusus di antara suami-istri. Karena itu, kerahasiaanya pantas dijaga. Mereka tidak boleh menceritakan kekurangan pasangannya kepada orang lain, apalgi terhadap anggota keluarga terutama anak-anaknya. Keluarga harus mengerti tentang permasalahan seks, sebelum menjelaskan kepada anak-anak mereka.
• Seorang ayah mengarahkan anak laki-laki, dan seorang ibu mengarahkan anak perempuan dalam menjelaskan masalah seks.
• Jangan menjelaskan masalah seks kepada anak laki-laki dan perempuan di ruang yang sama.
• Hindari hal-hal yang berbau porno saat menjelaskan masalah seks, gunakan kata-kata yang sopan.
• Meyakinkan kepada anak-anak bahnwa teman-teman mereka adalah teman yang baik.
• Memberikan perhatian kemampuan anak di bidang olahraga dan menyibukkan mereka dengan berbagai aktivitas.
• Tanamkan etika memelihara diri dari perbuatan-perbuatan maksiat karena itu merupakan sesuata yang paling berharga.
• Membangun sikap saling percaya antara orang tua dan anak.
• Selalu diadakan pengecekan terhadap barang elektro yang mungkin akan mengakibatkan terjadinya atau tumbuhnya nafsu. Jika hal itu di temukan maka berikan pengertian dan hukuman bagi anak umumnya terjadi pada anak usia remaja kelas 5 sd sampai smp.
• Keluarga harus lebih peduli pada pergaulan anak
• Usahakan memberikan pelatihan tertib waktu pada sang anak sehingga akan mudah di pantau kemana aktifitas sang anak
• Jangan biarkan atau jangan berikan izin kepada anak untuk beraktifitas pada anak pada jam malam tanpa tujuan jelas atau tanpa pengawalan ( keluyuran )
• Ajarkan cara berpakaian yang sopan karena biasanya pada usia dibawah 15 tahun seorang remaja putri akan nampak lebih dewasa sehingga menimbulkan hasrat lawan jenis yang akhirnya menimbulkan godaan yang beresiko terhadap remaja putri.
• KHUSUS PADA POIN TERAKHIR ORANG TUA WAJIB MEMBERIKAN PENEKANAN BERARTI BILA MANA PERLU SOBEK PAKAIAN MINI SEBAGAI EFEK JERA PADA ANAK YANG BANDEL
C. Pencegahan Seks Bebas Dalam LINGKUNGAN SEKOLAH
1. Aturan jelas mengenai pola berpakaian sehingga anak yang melanggar bisa dikenakan sanksi tegas, baik pengarahan atau hukuman pada siswa yang melanggar
2.
D. PENCEGAHAN SEKS
B IV
PENUTUP
a. Kesimpulan
Seks bebas merupakan tingkah laku yang didorong oleh hasrat seksual yang ditujukan dalam bentuk tingkah laku.
Ada beberapa faktor penyebab remaja melakukan seks bebas, diantaranya adalah Kurangnya pemahaman individu akan ajaran agamanya secara benar dan mendalam, kurangnya perhatian orangtua, ingin di anggap gaul atau salah pergaulan , cueknya masyarakat akan situasi linkungan, taraf pendidikan sex bagi remaja yang belum tertata secara benar
Secara umum ada dua dampak yang ditimbulkan dari perilaku seks bebas dikalangan remaja yaitu kehamilan dan penyakit menular seksual (sipilis, HIV/AIDS, dll).
Cara menghindari seks bebas yaitu melalui pendidikan seks, pendidikan seks dapat diartikan sebagai penerangan tentang anatomi fisiologi seks manusia, bahaya penyakit kelamin dan sebagainya. Salah satu bentuk pendidikan seks di keluarga di antaranya adalah pencegahan seks bebas menurut agama dan pencegahan seks bebas dalam keluarga.
b. Saran
Dilingkungan sekolah sebagai ajang pengasahan intelektualitas seorang siswa, hendaknya pihk sekolah member aturan jelas cara berpakaian batas minimum bagi cewek dan memberikan pemahaman tentang seks (pendidikan seks) kepada siswa-siswanya mulai dari pengertian seks, damapak yang di timbulkan jika berhubungan seks diluar nikah, serta cara mencegah agar tidak terjerumus kedalam pergaulan bebas.
Untuk orang tua hendaknya selalu memberikan perhatian kepada anaknya, menjadi ”teman” dari anaknya dan juga memberikan pemahaman tentang seks kepada anaknya.
Lingkungan hendaknya tetap memperhatikan norma yang ada dan ikut serta dalam pencegahan hubungan seks bebas.
c. Harapan
Melihat keadaan yang sedemikian ini tentu sebagai generasi muda kami selaku penyusun amat sangat miris dan berharap agar sekiranya kita mampu menjaga diri dalam setiap sikap dan perbuatan bukankah akan lebih indah bila waktunya tiba.