tokoh
1. Letnan Jendral Ter Poorten
2. Mayor Jendral J. J. Pesman
3. Ichimotto Prajurit jepang
4. Panglima Imamura
5. Shoji
6. Tjarda van Stankenborgh Stachouwer
Kisah ini berawal dari penyerangan pearl harbor tanggal 7 Desember 1941 oleh jepang sehingga amerika menyatakan perang dengan jepang, belanda selaku sekutu juga menyatakan perang dengan jepang, kemudian jepang yang mendengar ini langsung menghancurkan armada sekutu dalam pertempuran di Laut Jawa, maka dengan mudah pasukan Jepang mendarat di beberapa tempat di pantai utara Pulau Jawa. pasukan jepang kemudian masuk kewilayah Indonesia dan merangsek ke bandung sebagai pusat pertahanan belanda
Pada tanggal 6 Maret 1942, panglima angkatan darat Belanda memerintahkan komandan pertahanan di Bandung untuk berunding agar tidak mengadakan pertempuran di Bandung mengenai penyerahan pasukan yang berada di garis utara-selatan yang melalui Purwakarta dan Sumedang. Upaya perundingan ini terjadi karna belanda terdesak tanggal 7 maret 1942 sore hari tepatnya setelah lembang jatuh ke tangan tentara jepang. Akhirnya pimpinan jepang mengirim utusan.
Letnan Jendral Ter Poorten : mayjen pesman kamu orang harus datang temui itu jepang punya pimpinan, berundinglah kau, bandung banyak anak dan warga sipil pakai saja itu alasan, tentu banyak korban di warga sipil, ingat kau pesman, jangan kau katakan kita terdesak,
Mayor Jendral J. J. Pesman : siap laksanakan, saya akan datang pada jepang punya pimpinan dan mengajak untuk berunding, sesuai saran yang anda berikan
Berangkatlah mayor jendral pesman pada pimpinan jepang untuk berunding. Sesampai di tempat
Ichimotto Prajurit jepang : berhenti, mau cari mati kau bule? berani datang pada kami
Mayor Jendral J. J. Pesman : sabar coy, kami datang bukan cari musuh, kami mau berunding dengan pimpinan anda.
Ichimotto Prajurit jepang : hah…. Hahahahaha kalian sudah terdesak, mau runding segala sudah masuk dan tunggu di rumah itu (sambil menunjuk sebuah rumah di dekat garis pertahanan markas jepang )
Sesampai di rumah pimpinan pasukan jepang
Ichimoto : sore pak, prajurit jaga menghadap
Panglima Imamura : ada apa kau kesini
Ichimotto : siap, belanda mengirim utusan mau runding sekarang menunggu di rumah garis penjagaan depan
Panglima Imamura : kembali dan suruh mereka kesini
Ichimoto : SIAP laksanakan perintah ( hormat berbalik dan berlari sejauh 2 kilo )
Sesampai di garis pertahanan
Ichimotto : hei bule, enak sekali kau tidur pula disini, masuk kau, atasanku mau ketemu, ngadap sana (dengan wajah kesal dan Nampak terengah2 )
Mayor Jendral J. J. Pesman : oke, Thank you
Sesampai di rumah panglima
Mayor Jendral J. J. Pesman : Selamat sore setengah malam juragan
Panglima Imamura : sore.. silahkan duduk, eh mau minum apa ? Ak47 – SPRINGFIELD - MOSIN NAGANT - M1A1 Carbine - Thompson - M1 Garand (ini adalah daftar nama senjata perang dunia ke 2 yang di tawarkan sebagai minuman)
Mayor Jendral J. J. Pesman : wah sabar kawan kita orang datang bukan mau perang, kita mau runding nih
Panglima Imamura : berani sekali kalian datang padaku dasar cecunguk bule! Suruh pimpinanmu nemui aku, sori ya gue kan panglima masak runding ma cecunguk macam kalian, tinggalin no hp pimpinanmu biar aku akan bicara sama dia, pergi dan bilang pada pimpinanmu atau minuman Thomson akan menembus tenggorkan kalian
Mayor Jendral J. J. Pesman : ini no hp atasanku juragan, kami pamit
Panglima Imamura : shoji sini kamu,
Colonel shoji : siap bos, apa yang bos inginkan pijit atau urut ?
Panglima Imamura : kau telpon no ini dan bilang aku mau ketemu untuk berunding di Subang pada tanggal 8 Maret 1942 pagi.
Colonel shoji segera mengeluarkan smart phone merk Samsung terbaru kemudian menghubungi pimpinan belanda sesuai nomer yang ditunjukin di Mayor Jendral J. J. Pesman.
Colonel shoji : halloo, eh kalian belanda,
Gubernur Jendral Tjarda van Stankenborgh Stachouwer : ia, ini dari siapa kok gak ada namanya,
Colonel shoji : aku colonel shoji dari jepang, panglima Imamura mau runding sesuai permintaan kalian ingat catat tanggal jam dan tempatnya Subang pada tanggal 8 Maret 1942 pagi, gak boleh telat ya ingat ingat ingat
Gubernur jendral Tjarda van Stankenborgh Stachouwer : maaf sinyal buruk bisa anda kirim sms aja
Shoji : baeklah sambil menutup pembicaraannya.
Sementara itu di markas belanda
Gubernur jendral : poorten, jepang mau ketemu dengan kita di sini (sambil menodongkan pesan masuk dari colonel Ichigo di hp nokia 3310 “ini tempat pertemuanya Kalijati Subang pada tanggal 8 Maret 1942 pagi” ingat kalian gak boleh telat)
Letnan Jendral Ter Poorten : saranku jangan gubernur, perundingan hanya punya hasil buruk bagi kita, bagaimana kalau saya sms saja Ichigo dan mengatakan kita menolaknya.
Gubernur jendral : silahkan saja
Di markas jepang
Shoji : Bos mereka menolak tawaran yang baru saja bos sampaikan
Imamura : ehm katakan saja kalau ditanggal itu mereka gak datang, bandung dan semua wilayah kekuasaan belanda akan kami hujani bom
Shoji : siap laksanakan ( sambil memencet smartphone miliknya membalas pesan dari belanda sesuai permintaan sang panglima “kalau tanggal dan jam yang ditentukan gak datang yakni tanggal 8 Maret 1942 pukul 10.00 , gak boleh telat, kalian gak datang maka bom akan menghujani bandung dan semua wilayah anda)
Dan dimarkas belanda
Letnan Jendral Ter Poorten : celaka gubernur lihat sms dari shoji mereka ngancam mau ada hujan bom di bandung dan semua wilayah kekuasaan kita
Gubernur jendral : sudah kau balas saja pesannya dan katakan kami siap menemui mereka sesuai jadwal,
iring iringan dari jepang dan belanda berangkat ke tempat tujuan, namun sebelum sampai di hotel JW Marriott , mereka berpapasan akhirnya di sanalah terjadi perundingan tepatnya rumah di rumah dinas seorang perwira staf sekolah penerbang Hindia - Belanda di pelabuhan udara Kalijati
wakil belanda pertama membuka percakapan
Letnan Jendral Ter Poorten : akan banyak korban warga sipil di bandung jika terjadi perang, so tak mungkin kita adakan perang di bandung, jadi kami akan menarik semua pasukan belanda dari bandung, dan kami menyerahkan wilayah bandung pada kalian tuan jepang
Jendral Imamura : kau bicara apa bule, mulutmu sama baunya dengan anak buhmu yang datang kemarin, aku kasih 10 menit mikir, jika 10 menit gak ada keputusan, gak ada gunanya pertemuan ini. So satu jalan sisa Bandung akan dihujani bom dengan pesawat-pesawat terbang yang telah disiapkan di pelabuhan udara Kalijati-Subang. Oke.
Letnan Jendral Ter Poorten : bagaimana gubernur ?
Gubernur jendral Tjarda van Stankenborgh Stachouwer : jujur aku gak mau jadi sate jepang, sudah gak ada pilihan buat kita
Imamura: "Apakah tuan bersedia menyerah tanpa syarat?"
Ter Poorten : "Saya menerima, menyerah dan pasrah kalah untuk seluruh wilayah Hindia-Beanda.", tuan
Imamura bangkit dan segera bergoyang samba sementara Shoji merogoh smartphonenya dan mengirim sms ke jajaran kekaisaran jepang. Sementara Gubernur jendral Tjarda van Stankenborgh Stachouwer sambil agak malu mengambil hp 3310 nya dan mengirim pesen ke pemerintah belanda kalau belanda sudah tahluk oleh jepang