pemilihan legeslatif tinggal beberapa langkah lagi, masihkah kita akan memilih karena bendera ? masihkah kita akan memilih calon berdasarkan uang belaka, uang yang nyata tak seberapa ? atau apakah kita akan membabi buta dalam memilih wakil kita ibarat KUCING DALAM KARUNG ? wakil yang akan memfasilitasi suara yang kita berikan! JADI sebagai warga akan lebih bijak jika anda selektif dalam memberikan suara.
80-95% setiap wakil rakyat adalah sama, sama sama memiliki moto bahwa PILEG (PEMILIHAN LEGESLATIF) itu gak beda jauh ama PILKB, Artinya kalo PILKB lupa gak minum jadi anak deh nah kalo PILEG jadi lupa deh ......, so what must to do? milih gak milih kan sama aja bang? beda meski kita sebagai warga, kawulo alit, masih ada kesempatan yah 5% itulah kesempatan kita, artinya anda atau kita harus selektif dalam menentukan wakil yang akan kita jadikan pilihan untuk duduk di kursi empuk.
membabi buta dalam memilih wakil hanya akan berdampak buruk, buruk bagi apa ? toh kita gak bakalan ada beda dengan yang dulu ?, kalo ditanya soal itu mah jawabnya soal beda enggak tinggal kitanya sendiri bukankah tuhan hanya akan merubah nasib manusia jika ianya mau berubah, nah soal pilihan (kembali ke fokus bahasan oke sob) , artinya kalo kita memandang calon legeslatif yang kita akan pilih nantinya maka minimal anda harus punya 4 pedoman dalam memilih anggota legislatif baik legilatif di tingkat DPRD (KABUPATEN),ATAU DPR DI TINGKAT PROPINSI. BERIKUT 4 PEDOMAN TERSEBUT:
- Tau Figur,
- Berani Niat/Tau Niatannya untuk maju sebagai caleg?
- Tau Fisi misi,
- KITA MENGENAL CALON YANG AKAN KITA PILIH
dari 4 pedoman diatas mungkin ada juga kemiripan antara yang no.1 dan no.4 namun sebenarya beda, sebagai warga Bojonegoro apalagi di daerah yang akan menjadi atau penghasil kekayaan bumi terbesar di indonesia. tentu ibarat kata maaf "
kita warga hanya sebuah daging empuk dihadapan serigala lapar ",
penjelasan 4 poin diatas
- tau figur : tau apakah orag tersebut memang layak kita angkat untuk duduk di kursi empuk, tentu tolok ukurnya adalah kehidupan bermasyarakat dan beragamanya. ini menjadi poin penting.
- kalau suatu perbuatan di niatkan untuk menjadikan pemilihan ini sebagai ibarat diatas, tentu semua akan dilakukan termasuk money politic dan lain sebagainya, karena memang uang tak bisa lepas dalam berpolitik apalagi peluang yang teramat sangat besar, karena itulah khususnya daerah bojonegoro saya mewanti wanti agar anda selektif dan sedikit intelek dalam memilih.
Lalu bagaimana kalau udah niat baik di hadapan warga namun kenyataan beda ketika udah jadi legislatif ? nah itulah kembali pada poin agama karena suatu niat ada hubungannya dengan agama, kalau sebagai warga yang religius jika dia udah ikrar niat maju dengan tujuan kemaslahatan umat ternyata hanya memperkaya diri maka kita do'akan saja agar dibuka hatinya sebab kasian orang yang mengorbankan niat untuk ibadah, jihad, eh kenyataannya ketika ujian kesuksesan datang padanya ia gagal memenuhi janjinya. ibarat utang gak bisa nyaur / bayar.
- nah fisi misi ini bagian dari tingkat intelek kita anda tentu faham lah manis di bibir itu bagaimana? dan aku rasa itu gak usah di bahas aja biarlah alloh mencatat apa yang di ucap mereka
- nah kalo ini bagus dengan kenal tau rumah dan tau orangnya kalo janjinya meleset bisa tuh rame rame datang nuntut janji untuk mewakili aspirasi kita.
SINGKATNYA MARI KITA MEMILIH SESUAI HATI BUKAN MEMBABI BUTA INGAT GAMBAR DI BAWAH
pic asal milih dan pic serigala makan daging artinya jangan asal milih dan jangan memilih kalo sudah tau profil, figurnya
INGAT JANGAN PERNAH TAKUT MEMILIH bismillah nawaitu, niat ingsun milih mugo-mugo sig tak pilih dadi lan iso amanah
DENGAN NIAT TERSEBUT ANDA BEBAS BEBAN JADI JANGAN SAMPAI GOLPUT ALIAS GAK NYOBLOS.
mau tau lebih seputar pengolahan siumber daya alam di indonesia
klik lik berikut
atau pengin tahu betapa berbahaya pengeboran minyak apalagi setelah indonesia
keluar dari opec
Title : Pileg Sudah Dekat, Jangan Pilih Kucing Dalam Karung,
Description : pemilihan legeslatif tinggal beberapa langkah lagi, masihkah kita akan memilih karena bendera ? masihkah kita akan memilih calon berdasarkan...